Bila puisi berbisik
Segenap jiwa terasa gema
Gema mendesir hingga tersentak
Menyapa relung jiwa
Mengetuk pintu hati
Memberi salam roh yang kadang alpa
Terleka dengan arus mainan budaya dunia
Aku, engkau dan juga sesiapa
Ada taman hati
Yang kontang gersang berhabuk berduri
Puisi datang membasahi dada pelangi
Menggembur naluri sepi
Menjenguk seketika kala sendiri
Puisi itu berkata sendiri
Biar saja aku yang mengerti
Puisi yang datang dari hati
Yang hadir dari jiwa
Tika engkau di sana aku disini
Moga nanti ketemui apa yang di cari
Kelak nanti aku dan kau akan tetap jua pergi
Hilang dari segenap sisi
Melenyapkan mimpi
Dan untuk sebelum itu sungguh aku mengerti
Puisi adalah kata taman hati
Kerana puisi itu
Lakaran jiwa
Epilog lantunan hati...